Sistem Ekonomi

A. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI

Menurut Gregory (1984), yang dimaksud dengan system ekonomi adalah Sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur terdiri atas unit-unit dan agen-agen ekonomi serta lembaga-lembaga (institusi-institusi) ekonomi, yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi, melainkan juga sampai tingkat tertentu saling menopang dan mempengaruhi.

Dari definisi diatas, ada beberapa aspek penting dalam suatu system ekonomi:

a.       Komponen-komponen yang terdiri atas unit, pelaku dan institusi

b.      Saling terkait dan saling mempengaruhi secara teratur dan kontinu

c.       Memiliki fungsi koordinasi

 

B.  INSTITUSI-INSTITUSI DALAM EKONOMI KAPITALIS

Lima institusi pokok yang membangun system ekonomi kapitalis adalah:

a.       Hak Kepemilikan

Hak kepemilikan dalam system ekonomi kapitalis ada;ah hak kepemillikan swasta/individu.

b.      Keuntungan

Dalam masyarakat kapitalis, keuntungan selain memuaskan nafsu untuk menimbun kekayan produktif, juga merupakan bagian dari ekspresi diri.

c.       Konsumerisme

Yaitu falsafah hidup didunia yang mengajarkan untuk mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya selama hidup didunia ini. Dalal arti positif, konsumerisme ada;ah gaya hidup yang sangat menekankan pentingany kualitas barang dan jasa yang digunakan. Sebab tujuan akhir dari penggunaan barang dan jasa adalah meningkatkan nilai kegunaan kehidupan.

d.     Kompetisi

Melalui kompetisi inilah tersaring individu-individu atau perusahaan-perusahaan yang mampu bekerja efisien. Efisien ini akan menguntungkan produsen maupun konsumen, atau baik yang membutuhkan maupun yang menawarkan

e.       Harga

Harga merupakan indicator kelangkaan. Barang dan jasa yang semakin mahal, berarti semakin langka. Bagi produsen, gejala naiknya merupakan sinyal untuk menambah produksi agar keuntungan meningkat. Bagi konsumen, gejala naiknya harga merupakan sinnyal untuk menahan diri, menyusun ulang rencana penngeluarannya agar kehidupannya dapat berlanjut

 

C. KEKUATAN DAN KETERBATASAN PEREKONOMIAN KAPITALIS

Umumnya perekonomian kapitalis menggunakan mekanisme pasar sebagai alat koordinasi. Akibatnya, kekuatan dan keterbatasan mekanisme pasar sekaligus juga merupakan kelemahan system kapitalis. Tetapi karena pasar dalam dunia nyata tidak sama seperti pasar yang digambarkan kaum kapitalis, maka pasar tidak sepenuhnya memenuhi harapan mereka.

Beberapa kelemahan dalam mekanisme pasar yang palinng mendasar antara lain:

  1. Persaingan bebas menyebabkan makin memburuknya distribusi pendapatan maupun kekayaan.
  2. Dalam kenyataan ada saling mengorbankan antara tujuan efisiensi dan keadilan.
  3. Masyarakat kapitalis sangat mengagungkan efisiensi, sehingga tidak ada larangan bagi pengusaha untuk meningkatkan efisiensinya
  4. Prinsip mekanisme pasar jika diterpakan dalam kebijakan politik dapat mendorong kebijakan imperialis, yaitu kebijakan yang bertujuan memperluas wilayah kekuasaan/politik.

Ditinjau dari sudut ekonomi, tujuan perluasan wilayah itu adalah memperbesar skla produksi karena meluasnya pasar, sehingga tercapai efisiensi. Peningkatan efisiensi ini diharapkan meningkatkan kemampuan mencetak keuntungan.

 

Reformasi di Eropa Timur

Awal dasawarsa 1990-an ditandai dengan bubarnya Negara Uni Soviet dan semakin terbukanya Negara Eropa-Eropa Timur. Ini memperkuat anggapan bahwa sosialisme dan komunisme tidak banyak diharapkan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Yang jelas, perestroika dan glasnost di Uni Soviet pada pertengahan 1980-an ternyata menular ke Negara di Eropa Timur. Pola reformasi politik dan ekonomi dan berlangsung relative sama yaitu:

1)      Setelah reformasi politik terjadi maka program-program reformasi ekonomi disusun. Program reformasi ekonomi meliputi:

a)      Sejumlah kebijakan dalam masa transisi yang menekankan pada stabilisasi ekonomi secara makro maupun mikro.

b)      Privarisasi, yang intinya mengganti sitem perencanaan komando dengan system ekonomi pasar dengan ciri: desentralisasi pengambilan keputusan, system pasar menggganti system perencaan, kepemilikan swasta, mengganti kepemilikan Negara, dan adanya insentif upah.

2)      Stabilisasi dalam skala mikro meliputi penghapusan mekanisme perencanaan dan desentralisasi pengambilan keputusan hingga tingkat perusahaan, yang disertai dengan disiplin keuangan yang ketat, alokasi input berdasarkankekuatan pasar.

3)      Focus privatisasi dalam jangka pendek adalah perusahaan-perusahaan kecil sedangkan dalam jangka panjang adalah perusahaan-perusahaan besar.

 

Kapitalisme Dilanda Privatisasi

Konsep Negara sejahtera tadinya dimaksudkan untuk mengoreksi permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh mekanisme harga.Seperti penyediaan barang public dan lain-lain.Paham kesejahteraan melalui campur tangan Negara merupakan bagian integral dari kapitalisme modern.

Peter F. Drucker menunjuk sedikitnya tiga sebab utama privatisasi yang melanda dunia.Pertama, gagalnya program-program pemerintah sejak perang dunia dua.Kedua, adanya keterbatasan pajak dan pengeluaran pemerintah untuk mencapai tujuan yang digariskan.Ketiga, adanya keterbatasan pemerntah untuk meningkatkan pendapatannya.

 

Sistem Sosialis

Kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berpondasikan kemakmuran bersama. Konsekuensinya,penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau factor-factor ekonomi harus ditekan sedikit mungkin.

Sistem sosialis sering disamakan dengan system ekonomi Marxis dan atau komunis. Hal ini salah besar!! Sebab sosialisme adalah ajaran ekonomi yang mementingkan kemakmuran bersama.Sedangkan Marxisme dan kumunisme adalah ajaran politik yang dicoba diterapkan dalam masyarakat sosialis.

Kendatipun demikian, baik sosialisme, Marxisme maupun komunisme memiliki satu persamaan, yakni sangat tidak percaya kepada mekanisme pasar.Sebagai gantinya, peranan perencanaan ekonomi sangat diandalkan.

 

System Sosialisme: Menuju Free Market Socialism

Selama ini, soviet selalu dijadikan contoh utama Negara yang menerapkan system sosialme dengan perencanaan terpusat. Sejak pertengahan dasawarsa 1970-an ekonomi soviet mengalami masalah ekonomi yang serius namun tidak ada keinginan untuk melakukan reformasi ekonomi.Ajakan Gorbachev untuk melakukan reformasi besar-besaran mula-mula ditanggapi dengan sikap skepties oleh rakyat soviet.Gorbachev tanpa kenal lelah mempopulerkan istilah glasnost (reformasi social), demokratisasi (politik), dan perestroika (reformasi ekonomi).Ketiga kata kunci ini merupakan bentuk reformasi redikal yang didesain untuk merombak system ekonomi dan politik Uni Soviet maupun Eropa Timur.

Alasan sederhana dan paling masuk akal mengapa Ghorbachev memperkenalkan perestroika adalah memburuknya kinerja ekonomi Uni Soviet.System ekonomi dengan perencanaan terpusat, tidak mampu mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup rakyat Soviet.

Dalam pelaksanaannya dilapangan perestroika melalui 4 tahapan umum.Pertama, fase antara 1985-1987, gagasan Ghorbachev mengenai reformasi radikal belum banyak dilakukan.Prinsip umum reformasi adalah desentralisasi pengambilan keputusan, meningkatnya perhatian pada factor manusia, dan percepatan perekonomian dan lewat demokratisasi dan modal asing dari Barat.Fase kedua, intinya mencoba menjawab kritik atas kurangnya program reormasi yang fundamental.Fase ketiga, ditandai dengan percobaan kudeta pada Agustus 1991.Fase keempat, adalah periode reformasi ekonomi dalam era pasca kudeta Agustus 1991.

 

1) Sosialisme-Marxisme

Menurut Karl-Marx perkembangan masyarakat (sosial) ekonomi dibagi menjadi enam tahap:

  • a)      Tahap Komunisme Awal.
Suatu kondisi awal yang sangat sederhana.Masyarakat masih sangat komunal (kekeluargaan), dimana semua aset yang ada adalah milik bersama.
  • b)      Tahap Perbudakan
Perkembangan awal yang buruk. Sekelompok kecil manusia memperbudak manusia lainnya.
  • c)      Tahap Feodal
Perkembangan yang lebih buruk lagi. Segelintir manusia (bangsawan) berkuasa dan bertindak seolah-olah wakil Allah dibumi ini.
  • d)      Tahap kapialisme
Puncak perkembangan yang paling buruk dalam sejarah ekonomi.
  • e)      Tahap sosialisme
Pada tahap ini, aset ekonomi telah menjadi milik bersama. Namun peranan pemerintah masih sangat diperlukan sebagai pengatur.
  • f)       Tahap komunisme
Inilah tahap kematangan system social ekonomi. Pada dasarnya tahap ini sama dengan tahap sosialisme tetapi pemerintah sudah tidak ada lagi sebab manusia sudah dewasa dan lepas dari penderitaan. Merek bekerja bukan karena kelaparan melainkan lebih dari ekspresi diri

 

2) Sosialisme-Komunisme

Lenin dan Stalin mempercepat proses evolusi social dengan melakukan tindakan konkrit. Tindakan pertama adalah merebut kekuasaaan dari tangan kaum borjuis mereka melakukannya lewat revolusi sosialis 1917 yang berhasil meruntuhkan kekuasaan Negara.

Langkah selanjutnya adalah mempercepat proses terbentuknya masyarakat komunis yang diimpikan. Menurut lenin, percepatan itu hanya mungkin jika:

  • a)      Mereka memegang kekuasaan mutlak. Dalam pandangan mereka kekuasaaan itu hanyalah alat untuk mempercepat tercapainya masyarakat komunis.Kemudian, stallin melengkapi kekuasaan para pemimpin Rusia, dengan mendirikan lembaga polisi rahasia dan agen-agen rahasia yang tugasnya mendeteksi dan menanganii musuh-musuh partai.
  • b)      Mereka harus menghancurkan pusat-pusat kekuatan kapitalis, yaitu Eropa Barat dan Amerika Serikat.
  • c)      Agar terbentuk militer yang kuat maka industry juga harus kuat. Berdasarkan alas an inilah Rusia mempercepat proses industrialisasinya/ percepatan pembangunan hanya dapat dilakukan hanya bila ekonomi dilakukan dengan system komando yang mengandalkan perencanaan terpusat.
  • d)      Untuk memperbesar basis kekuatan, mereka harus meyebarkan ajaran komunis keseluruh dunia, sekaligus mengubah Negara didunia ini menjadi Negara komunis.
  • e)      Runtuhnya Uni Soviet dan Eropa Timur di Era 1990-an telah mengurangi tekanan perang dingin, sekaligus membuktikan kegagalam system komunis.

 

System Campuran

Telah kita ketahui bahwa baik system kapitalis maupun sosialis mempunyai kelemahan masing-masing.Kelemahan system kapitalis terutama diakibakan oleh kelemahan mekanisme pasar yang menjadi andalanya.Sementara itu, system social yang etatis juga tidak mendorong manusia untuk hidup rajin dan produktif.

Berdasarkan alsan diatas, banyak Negara yang saat ini tidak terikat fanatic pada salah satu system tersebut.Indonesia sebagai Negara non Kapitalis, kita mengandalkan perencanaan ekonomi dalam upaya pencapaian cita-cita masyarakat adil dan makmur.Tetapi mekanisme pasar juga digunakan sebagai alat alokasi sumber daya, terutama untuk barang-barang privat.Negara-negara yang mengambil sikap seperti diatas membangun system ekonomi campuran.

Pemilihan system ini adalah untuk mengombinasikan kekuatan system sosialis dan kapitalis, sekaligus mereduksi atau saling menutupi kelemahan-kelemahan kedua system tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Belajar John Dewey

TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

Teori Belajar Thorndike