Manfaat manajemen strategi

Dengan menggunakan pendekatan manajemen strategi, manajer pada seluruh tingkatan perusahan berinteraksi dalam perencanaan dan pengimplementasian. Akibatnya, konsekuensi perilaku dari manajemen strategi adalah sama dengan pengambilan keputusan partisipatif. Sebab itu, suatu penilaian yang akurat dari pengaruh formulasi strategi atas kinerja organisasi memerlukan tidak hanya kriteria penilaian keuangan, akan tetapi juga kriteria penilaian non-keuangan-tolok ukur dari akibat yang didasarkan pada perilaku. Dalam kenyataannya, meningkatkan konsekuensi perilaku positif juga memungkinkan perusahaan mencapai tujuan keuanganya. Bagaimanapun, dengan mengabaikan kemampuan dari rencana strategi,

Beberapa akibat perilaku dari manjemen strategi memperbaiki kesejahteraan perusahaan, yaitu :

  1. Aktivitas-aktivitas formulasi strategi memperkuat kemampuan  perusahaan untuk mencegah masalah-masalah. Manajer yang mendorong perhatian bawahan untuk perencanaan akan terbantu dalam pemonitoran dan peramalan tanggung jawab bawahan yang sadar akan keperluan perencanaan strategi.
  2. Keputusan strategi yang didasarkan pada kelompok group-based strategi decisions) tampaknya diambil dari alternatif tersedia yang paling baik. Proses manajemen strategi  menghasilakn keputusan yang lebih baik, karena interaksi kelompok menghasilkan keanekaragaman strategi yang lebih besar dank arena peramalan berdasarkan pendangan khusus dari anggota kelompok memperbaiki penyaringan opsi-opsi.
  3.  Keterlibatan karyawan dalam formulasi strategi memperbaiki pemahaman mereka mengenai hubungan produktivitas-ganjaran pada setiap rencana strategi  dan dengan demikian mempertinggi motivasi.
  4.  Celah dan saling tumpang tindih dalam aktivitas di antara individual dan kelompok dikurangi, karena partisipasi dalam formulasi strategi menjernihkan perbedaan dalam peran.
  5. Resistensi berubah dikurangi. Walaupun peserta dalam formulasi strategi mungkin lebih senang dengan keputusan mereka sendiri dari pada mereka harus menerima keputusan yang harus diterima secara paksa (authoritarian decisions), kesadaran mereka yang lebih besar mengenai parameter yang membatasi opsi yang tersedia membuat mereka tampaknya lebih dapat menerima keputusan  tersbut.

Menurut J. Kim Dedee, manfaat dasar dari manajemen strategi adalah memungkinkan manajer di seluruh perusahaan untuk :

  1. Mengantisipasi lingkungan yang berubah.
  2. Menempatkan kekuatan lingkungan dalam hirarki yang logis.
  3. Mengidentisipasi factor-faktor keberhasilan dalam arena kompetitif.
  4. Menentukan posisi perusahaan dalam industry.
  5. Memfokus pada area keputusan yang paling penting untuk memperbaiki posisi bersaing perusahaan.
  6. Menulis tujuan dan arah yang jelas.
  7. Menggabungkan falsafah jangka panjang yang mendasar ke dalam perusahaan.
  8. Memperhatikan konsekuensi jangka panjang dari keputusan saat sekarang.
  9. Mengkoordinasi alokasi sumber-sumber daya yang langka.
  10. Memperbaiki komunikasi.
  11. Melebihi pesaing dalam industry yang sama dalam jangka panjang

B.     Kelemahan dan Resiko Manajemen Strategi

Menurut J. Kim Dedee, manajemen strategi menyababkan beberapa manajer mengalami :

  1.  Gagal melakukan adopsi falsafah perencanaan jangka panjang.
  2.  Memisahkan perencanaan dari sandaran manajemen korporat.
  3. Menjadi demikian member perhatian pada tanggung jawab perencanaan jangka panjang sehingga manajer mengabaikan tugas-tugas manajemen saar sekarang.
  4. Terus menggunakan pemngambilan keputusan intuitif yang bertentangan secara strategi dengan keputusan-keputusan yang di desain
  5. Mendesain gaya manajemen yang kaku, tidak mempunyai toleransi, dan hanya didasarkan pada angka-angka
  6.  Menjadi rabun (myopic) dan mengaharapkan hasil yang tidak realistis dari manajer bawahan.
  7. Kehilangan fleksibilitas dalam lingkungan yang berubah cepat.
  8. Tidak dapat menangani kejutan yang besar dalam kondisi bergejolak
  9. Menjadi kelebihan muatan dengan data yang berlebihan untuk pengambilan keputusan manajemen yang efektif
  10. Memperoleh rencana-rencana tandap medapakan alat-alat untuk mengimplentasi atau melaksakan rencana-rencana.

Manajer harus dilatih untuk mengamankan tiga tipe konsekuensi negative yang tidak diinginkan dari keterlibatan dalam formulasi strategi.

  1. Yang pertama, waktu yang manajer gunakan dalam proses manajemen strategi mungkin mempunyai pengaruh negative pada tanggung jawab operasional. Manajer harus dilatih untuk meminimalkan pengaruh tersebut dengan melakukan penjadwalan kewajiban mereka agar memungkinkan waktu yang diperlukan untuk aktivitas strategi.
  2. Yang kedua, apabila pembuat strategi (formulator) tidak secara mendalam terlibat dalam implementasi, maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi mereka untuk keputusan yang di ambil .
  3. Yang ketiga, manajer strategi harus dilatih untuk mengantisipasi dan menaggapi kekecewaan dari bawahan yang berpartisipasi atas pengharapan yang tidak tercapai.

            Membuat peka manajer terhadap kemungkinan konsekuensi negative dan menyiapkan mereka dengan riset yang efektif untuk meminimalisasi konsekuensi demikian akan memperkuat potensial perencanaan strategi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Belajar John Dewey

Teori Belajar Thorndike

TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME